Di Klinik Pakualaman, datang seorang pasien bernama
Tn. M. yang beralamat di Juminahan dengan diagnosa dokter Stroke
Non-Hemorargik. Tn. M bekerja sebagai tukang becak di daerah Yogyakarta. Beliau
mengatakan 7 hari yang lalu tiba tiba tidak dapat berjalan setelah bangun
tidur, kemudian dibawa ke klinik oleh keponakannya dengan dibopong menuju ke
ruang tindakan. Pasien diterapi akupunktur 5 kali selama 2 minggu. Setelah
terapi yang pertama, pasien dapat berjalan meskipun dengan bantuan pegangan
tangan orang lain. Setelah terapi ke-lima pasien dapat kembali berjalan bahkan
beraktivitas lagi bekerja untuk mencari rejeki kembali. Jika di keluarga anda
ada yang mempunyai masalah seperti yang dipaparkan di atas, silahkan datang ke
Klinik Pakualaman. Semoga dengan terapi akupunktur keluarga anda dapat
merasakan juga perbaikan seperti yang dialami Tn. M tersebut.
Sekarang ini, untuk kasus pasca stroke klinik
pakualaman menyediakan pelayanan berupa akupunktur dan fisioterapi . jadi
tindakan akupunktur akan dikombinasi fisioterapi sehingga tindakan terapi lebih
menyeluruh. Berikut ini akan dijelaskan mengenai akupunktur dan fisioterapi
untuk stroke dengan lebih lengkap dan detail.
a. Secara
Akupunktur
Dari hasil penelitian dapat kita ketahui akupunktur
dapat melebarkan pembuluh darah arteri pada otak, memperbaiki sirkulasi darah
di otak, menaikkan tekanan parsial oksigen menuju ke otak. menaikkan pasokan
oksigen ke sel otak di sekitar lesi dan memperbaiki jaringan otak. Terapi harus
segera dilakukan untuk mengurangi gejala sisa.
Penyakit Stroke adalah kondisi medis yang ditandai
dengan rusaknya pembuluh darah di otak atau kematian sel otak yang menyebabkan
kelumpuhan, kehilangan kemampuan berbicara dan berkurangnya daya ingat.
Akupunktur untuk pemulihan pasca stroke telah lama
dilakukan dan sudah diteliti secara klinis. Terapi akupunktur berfungsi
mengaktifkan dan merangsang kembali saraf yang terkena serangan stroke.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pasien stroke yang mendapat terapi
akupuntur, penyembuhan stroke adalah 20 – 40 kali lebih cepat. Pasien yang
mendapat terapi akupuntur memiliki perkembangan kemampuan berjalan,
keseimbangan, aktivitas harian, mobilitas bahkan emosi.
Manfaat akupunktur untuk mempercepat penyembuhan
penyakit stroke adalah meningkatkan suplai oksigen ke otak, menurunkan
kolestrol darah, merangsang pergerakan syaraf otot tangan dan kaki yang lumpuh,
mengatasi stress, depresi dan nyeri
Beberapa teori mengatakan bahwa efek ini berhubungan
dengan menurunnya kadar kolesterol LDL dan meningkatnya HDL. Salah satu
penelitian yang melihat efek akupunktur menggunakan Functional Magnetic
Resonance Imaging Data atau MRI menunjukkan adanya peningkatan aktivitas motor
cortex setelah terapi akupuntur yang dilihat ketika pasien dengan paralisis di
tangan menggenggam suatu benda. Terutama pada aktivasi gyrus presentral.
Gyrus presentral adalah lapisan otak yang berfungsi sebagai area sensori utama
dalam merasakan sentuhan. Data fMRI junga menunjukkan adanya aktivasi yang
lebih kuat dan lebih lebar pada sensorymotor cortex otak ini yang terluka
karena stroke.
Untuk menjamin keamanan, terapi akupunktur harus
dilakukan oleh ahli akupunktur yang bersertifikat dan berpengalaman.
b. Secara
Fisioterapi
Penanggulangan penderita stroke hendaknya dilakukan
secara komprehensif oleh suatu tim, diantaranya adalah fisioterapi yang akan
memberikan penanganan untuk mengajarkan kembali gerak dan fungsi pada penderita
stroke. Modalitas fisioterapi untuk penanganan stroke yaitu dengan terapi
latihan. Terapi latihan merupakan suatu upaya pengobatan/penanganan fisioterapi
dengan menggunakan latihan-latihan gerakan tubuh baik secara aktif maupun pasif
(Kisner, 1996).
Lalu apa saja sih yang biasanya sih yang di keluhkan
pada penderita STROKE??
a. Adanya penurunan
kekuatan otot pada anggota gerak kanan / kiri
b. Adanya gangguan
fungsi sensoris
c. Adanya
gangguan reflek baik patologis maupun fisiologis
d. Adanya gangguan
pada aktifitas fungsional pasien.
e. Potensial
terjadi komplikasi tirah baring
Penatalaksanaan Fisioterapi
berupa tindakan yang dilakukan terapis kepada pasien dan suatu penatalaksanaan
yang diberikan pada pasien serta tehnik-tehniknya yang sesuai dengan keluhan
yang dialami pasien yaitu berupa tehnik-teknik dalam pemberian modalitas dan
tata caranya.
1. Breathing
exercise
Breathing exercise adalah yang dilakukan dengan
teknik deep breathing danchest expantion secara
aktif. Tujuan dari latihan pernapasan ini antara lain: (1) menambah atau
meningkatkan ekspansi thorak, (2) memelihara ventilasi, (3) mempertahankan
kapasitas vital, (4) mencegah komplikasi paru, (5) relaksasi. Pada teknik deep breathing ,
pasien diminta melakukan inspirasi dan ekspirasi secara maksimal dengan
kombinasi gerakan-gerakan pada lengan secara bilateral sedangkan pada
teknik chest expantion dilakukan seperti latihan pernapasan
biasa dengan diberi tahanan manual. Latihan pernapasan ini dilakukan dengan
pengulangan sebanyak tiga kali atau sesuai toleransi pasien (Hollis dan
Fletcher, 1999).
2. Perubahan
posisi (change position)
Perubahan posisi sangat penting pada penderita
paraplegi karena kelumpuhan kedua tungkai sehingga penderita tidak mampu
menggerakkan kedua tungkainya. Perubahan posisi ini bertujuan untuk: (1)
mencegahdecubitus, (2) mencegah komplikasi paru, (3) mencegah timbulnya
batu kandung kemih, (4) mencegah terjadinya thrombosis. Perubahan posisi ini
dilakukan setiap 2 jam sekali (Long, 1999).
3. Latihan
gerak pasif
Secara umum tujuan terapi latihan meliputi
pencegahan disfungsi dengan pengembangan, peningkatan, perbaikan atau
pemeliharaan dari kekuatan dan daya tahan otot, kemampuan kardivaskuler,
mobilitas dan fleksibilitas jaringan lunak, stabilitas, rileksasi, koordinasi
keseimbangan dan kemampuan fungsional (Kisner, 1996).
Latihan gerak pasif yaitu latihan dengan cara
menggerakan suatu segman pada tubuh dimana kekuatannya berasal dari luar, bukan
dari kontraksi otot, kekuatan dapat dari mesin, individu lain atau bagian lain
dari tubuh individu itu sendiri. Fungsi gerakan pasif adalah untuk memelihara sifat-sifat
fisiologis otot, serta untuk memperlancar aliran darah (Kisner,1991).
Latihan gerak pasif yang digunakan disini
adalah relaxed passive movement. Relaxed passive movement yaitu
gerakan pasif dimana gerakan hanya terbatas sampai batas nyeri. Bila penderita
sudah merasa nyeri.
4. Latihan
fungsional
Latihan Fungsional disini bertujuan untuk memulihkan
fungsional pasien seperti berjalan duduk makan dll. Fungsional disini agar
pasien dapat mandiri dalam keseharianya.
Pelayanan Klinik Terapi Medis:
-Akupunktur
-Hypnoterapy
-Fisioterapi
-Akupressure
-Reflexology
-Bekam
-Totok dan Massage Wajah
-Sunat/Khitan Balita,Anak,Dewasa
Biaya Terapi
Reguler Rp 60000
Paket 12x terapi Rp 600000
Buka Setiap Hari
Senin-Sabtu : 08.00 s/d 20.00
Minggu : 09.00 s/d 16.00
Informasi lebih lanjut
Alamat klinik:
Gandok, Wedomartani, Ngemplak
Sleman (0274-870327), 087843132878
WA 082322673911
Tidak ada komentar:
Posting Komentar